malam ini ku duduk di teras depan rumahku, sambil ku membawa selimut untuk menutupi tubuhku yang kedinginan karena malam ini hembusan angin lumayan kencang. lalu, ku pandang langit begitu indah malam ini banyak sekali bintang-bintang yang bertebaran di sana dan di tambah dengan sebuah sinar bulan yang menambah suasana semakin indah dan membuatku terpukau dan terpana, dalam hatiku pun berkata "sudah lama sekali aku tidak melihat dan merasakan suasana seindah dan sesejuk ini".
tiba-tiba ada seseorang yang datang menhampiriku dan duduk di sebelahku, lalu ia menyodorkanku sebuah piring yang berisi buah semangka dan melon yang sudah di potong-potong dadu. iya dia adalah mamaku..
"ini mama bawain buah-buahan kesukaan kamu, masih fresh lho"
"aah ga mau lagi ga nafsu"
"ini buah-buahan bukan makanan yang berat jadi tenang perut kamu ga akan buncit" ledek mamaku sambil menyentuh perutku
"iih.. bukan gitu, tapi lagi malas dan ga nafsu ma. laginya perut aku kan ga buncit mama" gerutuku
"hahaha, iya deh iya. hmm.. kamu akhir-akhir ini kenapa sih? sering melamun, dan ga nafsu makan?" tanya mamaku dengan ekspresi yang sepertinya khawatir
"tidak apa-apa, aku baik-baik saja" jawabku tersenyum
"kamu tidak berubah ya, dari kecil sampai sekarang pasti melakukan hal ini"
"maksudnya apaan ma?"
"dulu ketika kamu berusia 4 tahun, ketika kamu ngambek, lagi sedih, lagi memikirkan sesuatu pasti kamu akan keluar melihat langit mencari bintang lalu kamu hitungin dan sampai sekarang pun kamu masih melakukan hal yang sama"
"hahaha.. masa sih ma?"
"iya tentu saja, waktu itu kamu sama sekali tidak mau makan lalu tiba-tiba kamu malah menghilang dari kamar. sampai-sampai seisi rumah khawatir sama kamu dan ternyata kamu lagi duduk di teras, sama seperti yang kamu lakukan saat ini"
"loh, memangnya aku kenapa ma? kok bisa melakukan itu?"
"kamu tidak ingat?"
"sama sekali ga ingat ma ._."
"dulu kamu itu merasa sangat sedih sekali, karna harus berpisah sama teman-teman kamu sampai-sampai kamu jadi tidak nafsu makan dan minum selama 3 hari sebelum ke pindahan kita"
"iiih.. masa sih ma? koq aku lupa ya.. haha"
"tentu saja lupa, itu kan ingatanmu saat umur 4 tahun jadi wajar saja kalau kamu lupa. memangnya kamu lagi ada masalah apaan si sayang?"
"ga ada ma, hanya saja aku lagi ingin menghirup udara malam aja sambil melihat cahaya kelap-kelip bintang"
"benarkah?"
"iya" jawabku singkat
lalu aku dan mamaku sama-sama menghitung jumlah bintang di langit sambil memilih mana bintang yang paling terang, sama seperti yang kami lakukan ketika aku masih kecil dahulu.
"mama.." panggilku pelan
"kenapa sayang?"
"ma.. aku lelah dan capek banget" q bersandar di bahu mama dan mama membalas dengan mengusap kepalaku, saat mama mengusap-usap kepalaku ada rasa kehangatan dan ketenangan dalam hatiku.
"lelah dan capek karna apa?"
"dalam menghadapi semuanya ma, terkadang aku capek menghadapi permainan kehidupan ini.. aku capek dan lelah karna aku selalu harus berpura-pura tegar, bahagia, santai, menahan emosi dan air mataku ketika aku harus berada di sebuah keadaan yang menurutku sangat menyakitkan dan sulit aku jalani" ceritaku sambil menahan air mataku yang ingin menetes dari pelupuk mataku
"sayang, selama kita masih hidup di dunia ini tidak ada kata bahwa kita telah terbebas dari penderitaan dan kedukkhaan. tetapi, jika kamu sudah tidak bisa menahan rasa sakit dan emosimu keluarkan semuanya jangan kamu tahan bahkan ketika kamu ingin menangis, menangislah sepuas hatimu. sampai hati kamu benar-benar sudah merasa tenang dan relaks kembali dan belajarlah untuk menjadi orang yang benar-benar sangat ikhlas dalam menerima keadaan karna dengan kita belajar ikhlas dalam menerima keadaan niscahya rasa kedukkhaan, sakit, dan penderitaan yang ada di dalam hatimu akan memudar"
"aku tidak suka melakukan itu karena itu seperti terlihat lemah bagiku, aku selalu mencoba untuk belajar ikhlas dalam menerima keadaan yang aku alami selama ini ma, tetapi semakin lama semakin banyak kedukkhaan dan penderitaan yang aku alami sehingga terkadang membuatku sangat rapuh karna aku sudah tak dapat menahannya"
"ketika seseorang menangis itu bukan karena dia lemah, tetapi seseorang menangis itu mengartikan bahwa orang itu sudah sangat lelah dalam menahan kedukkhaannya. mama bisa merasakan yang kamu alami dan rasakan saat ini sayang, tetapi yang bisa mama lakukan hanya memberimu semangat untuk menghadapi semuanya dan tetap belajarlah menjadi anak yang bisa ikhlas, sabar, dan lebih bijak lagi dalam menghadapi semuanya sayang karena mama percaya bahwa kamu bisa buktinya selama ini kamu bisa kan?"
"terima kasih ya ma"
"untuk apa?"
"untuk segalanya yang sudah mama berikan sama aku dari memberikan sebuah rasa kasih sayang, cinta dan pengorbanan mama yang tulus sama aku selama ini. aku ga tahu apa yang akan terjadi sama aku jika di sampingku tidak ada mama dan papa dalam aku menghadapi semua ini. karena, bagiku hanya papa dan mama sajalah yang benar-benar tulus dalam menyayangi dan mencintaiku"
"kamu harus bisa tetap kuat dan tegar sayang dalam menghadapi hidup ini baik tanpa mama dan papa maupun dengan papa dan mama suatu saat nanti. kamu harus ingat bahwa sesuatu yang hidup di dunia ini tidak selamanya abadi pasti perlahan-lahan akan lenyap dan meninggalkan kamu begitu juga seperti papa dan mama, ga selamanya harus selalu berada di samping kamu untuk menemanimu. bagaimana pun kamu harus bisa berdiri di atas kaki kamu sendiri sayang"
"inilah yang selalu aku takutkan selama ini ma, aku takut jika aku kehilangan papa dan mama untuk selamanya itu berarti aku kehilangan 2 orang yang benar-benar tulus menyayangi dan mencintaiku selama ini"
"sayang, percaya deh sama mama. tuhan itu pasti sudah menetapkan seseorang yang baik dan tulus untuk berada di samping kamu. ketika masa waktu papa dan mama sudah habis untuk selalu berada di samping kamu" jawab mama lembut sambil pengelus kepalaku. mendengar kata-kata mama tak terasa bahwa air mataku menetes secara deras tanpa aku sadari dan kami pun menikmati suasana malam ini bersama-sama. namun di dalam hatiku berkata "tuhan, entah harus berapa banyak aku menyampaikan rasa terima kasihku padamu, karena engkau telah mengirimkan malaikat cantik kepadaku seperti mamaku dan jika aku boleh memohon aku ingin mama dan papaku selalu di sampingku walaupun permintaanku yang ini mustahil engkau kabulkan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar