love is you

love is you
the story fiction and the fact

Senin, 09 Desember 2013

aku bukan bodoh tetapi aku belajar ikhlas dan berfikir realistis

Hari ini cuaca terlihat panas sepertinya di luar, ketika ku mengalihkan pandanganku ke sebuah jendela di kelas sebelum kelas di bubarkan.  Setelah, kelas selesai aku pun keluar dan berjalan di lorong-lorong koridor kelas dan ku melihat di lapangan ada sekumpulan anak-anak sekolah SD yang sedang asik bermain sepak bola. Aku pun, berjalan ke arah lapangan tersebut dan menuju ke tempat duduk yang berada dekat di lapangan yang atapnya berwarna hijau.

Aku mulai duduk di sana dan terus memandangi anak-anak SD tersebut yang semakin asik bermain sepak bola, lalu tiba-tiba pandanganku teralihkan karna ada seseorang di sebelahku yang memanggil namaku.
“oi M, kamu ngapain di sini sendirian? Ga kerja kamu?”.
Ku tegakkan kepalaku untuk melihat sosok laki-laki yang sedang berdiri di dekatku ternyata dia adalah si Leon, dan kulihat di tangan kanannya membawa sebuah kotak steropom sepertinya itu makanan, dan di sebelah kirinya minuman jus jeruk dan soda.
“tidak, hari ini aku ijin libur kerja” jawab ku sambil tersenyum.
“loh, kenapa? Oh iya ini makanan sama jus jeruk buat kamu” (katanya sambil menyodorkan makanan yang berada di tangannya sejak tadi ke arahku)
“tidak apa-apa. aku hanya lagi mau menghirup udara segar saja, tanpa harus bekerja terus. Waah.. apa itu” (ku pandangi sesaat benda yang di sodorkannya ke aku, lalu ku ambil )
“oh, iya aku lupa sekarangkan jadwal kamu full banget iya? coba saja kamu buka yang pasti bukan racun. Hahaha” dengan nada meledek dan tertawa.
“iya,. kalau makanan yang kamu kasih ke aku ini racun, kamu dulu deh yang makan. Hahaha.. iih kentang goreng, tahu dari mana kamu kalau aku suka banget sama kentang goreng dan jus jeruk?” tanyaku sambil memandangi dia
“tentu saja aku tahu,kita sudah berteman selama 2x semester kan, mana mungkin aku tidak tahu” jawabnya dengan tingkah yang sok cool namun membuatku tertawa
“iya dah, iya kamu mah selalu tahu aku. Hehe”
“aku dengar-dengar dia sudah ada yang baru iya?”
“dia siapa?” kataku bingung
“dia orang membuat kamu waktu itu menolakku, haha” jawabnya dengan di iringi tawanya yang terdengar renyah
“oh, dia.. hahaha, iya sepertinya begitu lalu kenapa memangnya?”
“kamu tidak apa-apa kan? Karna ada yang menceritakan padaku bahwa dia dengan mudahnya mendapatkan wanita baru dan aku dengar mereka sudah jadian”
“wkwkwk, jika aku berkata aku baik-baik saja sepertinya aku terlihat berbohong, tetapi aku mencoba untuk tetap baik-baik saja. karna, aku harus bisa berfikir secara realistis dan lagi pula itu semua hak dia ingin cepat berpacaran dengan wanita lain atau tidak. Namun, aku hanya boleh bersikap bahwa aku cukup tahu saja kalau ternyata selama ini aku telah salah memilih seseorang yang di luarnya terlihat baik namun di sisi dalamnya tidak ternyata.. hahaha”
“lebih baik kamu lupakan saja, karena dia bukan pria yang baik untukmu. Tetapi, apakah aku boleh berkata jujur ?”
“berkata jujur apa?”
“jujur pada saat kamu menolakku dulu, aku cukup mrasakan kecewa dan terluka, tetapi rasa sayangku padamu sangat besar dan ku coba menerima keputusanmu pada saat itu. karna, bagiku aku akan tertawa bahagia. jika kamu orang yang aku sayangi bahagia walaupun sejujurnya aku terluka karna kamu bahagiannya bukan bersama aku, tetapi kini bolehkah aku menjadi tempat pengobatan dari luka hatimu untuk saat ini”
Aku (terdiam sejenak lalu ku tatap dia dalam-dalam)
“sebelumnya ku katakan maaf dan terima kasih padamu. tetapi, aku tidak bisa melakukan itu. Karena itu sama saja aku egois dan hanya memanfaatkan perasaanmu untuk ku jadikan pelampiasan saja dan karena itu aku tidak mau kamu terluka untuk kedua kalinya sama aku”
“tidak apa-apa, karena aku yakin suatu saat aku pasti akan ada di hatimu untuk menggantikan posisinya di hatimu saat ini, jadi aku akan setia menunggu kamu”
“sampai kapan kamu mau menungguku terus? 1 tahun? 2 tahun atau 5 tahun? Kamu adalah pria yang baik Leon, dan sudah seharusnya kamu juga mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari aku, bahkan yang juga menyayangi kamu secara tulus”
“kapan pun itu, karena aku menyayangimu. aku sudah berusaha untuk mencoba melupakanmu dan mencoba membuka hatiku untuk wanita lain. akan tetapi, hasilnya nihil” tatapan matanya begitu hangat dan ku rasakan keseriusan dari ucapannya.

untuk beberapa saat suasana hening, lalu ku berkata
“di dalam hati ini, ketika sudah ada sosok seseorang yang kita sayangi dengan sungguh-sungguh dan tulus. maka berapa banyak pun orang yang mencoba memasuki hati kita maka orang itu tidak akan bisa, kenapa? Karna di dalam hati kita ada seseorang yang sudah kita sayangi dengan sungguh-sungguh  dan tidak akan dengan mudah orang lain menggantikan posisinya di dalam hati kita ini. Jika, ada seseorang yang bisa mengubah rasa sayangnya begitu cepat itu berarti sebenarnya sejak awal dia tidak pernah tulus dan bersungguh-sungguh menyayangi kita, itu semua hanya omong kosongnya saja. akan tetapi, aku bukan orang seperti itu yang mudah menggeser posisi dia di hatiku karena aku membutuhkan waktu yang cukup lama pastinya” sambil ku letakkan tanganku di dada Leon
“ aku mengerti, lalu kamu masih mau menunggu dia?”
“tidak, aku tidak akan menunggu dia lagi, akan tetapi aku akan mencoba menghapus bayang-bayangnya secara perlahan-lahan”
“cowo itu benar-benar bodoh melepaskan kamu..” katanya dengan nada sedikit kesal
“kenapa? Bukankah itu haknya ”
“iya, tetapi jika aku berada di posisinya pada saat itu, aku pasti akan tetap bertahan dan membuktikan sama papa kamu. bahwa, yang di katakan papa kamu soal aku tidak benar dan aku yakin perlahan-lahan papa kamu akan luluh hatinya jika aku terus menerus membuktikan keseriusanku padanya. Aku akan buang segala egoisku dan akan ku jadikan pacuan ku untuk menghadapi pertentangan papa kamu karna aku memang benar-benar sayang padamu dan aku pasti akan kuat bertahan menghadapi pertentangan papa kamu, selagi kamu masih bertahan di sampingku. Bukan ,seperti pria bodoh itu yang mementingkan rasa egoisnya. sayangnya, pada saat itu bukan diriku yang berada di posisi itu”
“sudahlah, itu hanya masa lalu”
“iya, kamu benar itu semua hanya masa lalu, tetapi apa yang perasaan kamu rasakan saat ini? Apakah kamu dendam dan membencinnya?”

ku tatap wajahnya dan ku lihat matanya dalam-dalam
“boleh kah ku pinjam pundakmu ntukku bersandar sebentar aja?”
“silahkan dan kapan pun kamu membutuhkannya” jawabnya
“terima kasih” ku tersenyum dan ku sandarkan kepalaku di pundaknya, untu sesaat suasana hening dan aku memulai pembicaraan
“sesungguhnya sejak awal ia memutuskan untuk berhenti, aku tidak pernah ada rasa benci dan dendam padanya. Mungkin rasa kecewa ada di dalam hatiku, karena seolah-olah sepertinya aku tidak berharga baginya. namun aku belajar ikhlas menerima keadaan, dan ketika aku mendapatkan kabar dari temanku bahwa ia sudah punya wanita lain iya aku akui ada rasa kecewa dan sakit di hati ku. tapi aku tetap harus menerima dan ikhlas dari semua keadaan, namun ada satu hal yang sikapnya benar-benar sangat menyakitkanku. Yaitu temanku berkata “katanya ia melakukan itu karena ia merasa aku sudah sangat membencinya” tahukah kamu Leon ? saat itu air mataku menetes dan ada rasa kesal padanya, karena mengapa ia membuat alasan seperti  itu seolah-olah aku sudah menghancurkannya. Bukankah sebaliknya? Seharusnya jika memang ia tidak benar-benar serius sayang padaku dan memilih beralih ke wanita lain, dia tidak usah membawa aku untuk menjadi alasannya untuk melakukan itu. jujur untuk saat ini aku menjadi kesal dan sangat kecewa sama dia karna kata-kata dan alasannya tersebut”


“benar-benar pria banci dan brengsek ! Ingin kelakuan bajingannya tidak ketahuan sama orang lain malah membuat alasan yang benar-benar konyol. Lihat saja jika aku bertemu dengannya akan aku habisin dia. Karena, sudah menuduh kamu seperti itu. lalu kenapa kamu tidak menemui itu cowo dan mendampratnya? aku bersedia menemani kamu untuk bertemu pria brengsek itu "
"tidak Leon, aku sudah memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal ini. biar saja dia puas menyakitiku terus menerus dan aku juga tidak ingin masuk ke dalam kehidupannya yang baru dengan kekasihnya"
"aku tidak menyangka kalau kamu ini benar-benar wanita baik yang mementingkan perasaan dan ke egoisan orang lain , tetapi malah kamu yang menjadi korbannya. lalu bagaimana jika suatu saat dia kembali? apa kamu akan menerima kehadirannya kembali?"
"entahlah, aku tidak tahu. karena itu sebuah masa depan yang tidak bisa aku tafsirkan untuk saat ini"
"namun aku berharap bahwa kamu tidak akan pernah kembali lagi dengannya, karena aku tidak ingin melihatmu seperti ini lagi. ketika kamu bersama cowo brengsek dan banci itu"
"hahaha.. jangan seperti itu lebih baik kita belajar ikhlas dan memaafkan saja, lagi pula aku baik-baik saja kan? kini aku lebih fokus untuk kuliah, bekerja, modelling, dance, bisnisku, kerjaan sampinganku menjadi sales dan ada beberapa kegiatan lainnya yang sudah menantiku. lagi pula bukankah dia sudah punya kehidupan yang baru? dan ku berharap dia bahagia"
"kamu ini bodoh ya? itu jadwal kamu benar-benar full pasti kamu tidak ada waktu untuk istarahat cukup, bagaimana jika nanti kamu malah jatuh sakit? pria brengsek seperti dia lebih baik di musnahkan saja dari muka bumi ini!!" jawab Leon dengan nada sedikit menaik
"aku tidak merasa bodoh, tetapi aku senang dengan aku bisa mengisi waktu luangku yang kosong. sehingga, tidak ada hal-hal lain yang akan berada di dalam otakk. lagi pula, itu semua adalah hobbyku.. hehehe.. sssttt.. kamu jgn seperti itu, mungkin memang kemarin dia hanya ingin bermain-main padaku. dan akan tetapi mungkin sama kekasihnya yang ini dia benar-benar serius, jd kamu jangan berkata seperti itu" jawabku sambil tersenyum
"kamu ini benar-benar wanita aneh, udah tahu kamu di sakitin dan di fitnah gitu sama dia tetapi masih saja kamu membelanya benar-benar bodoh banget sh kamu ini" dengan ketukan tangannya ke kepalaku
"aduuuh.. mungkin bagi kamu dan orang-orang sekelilingku aku terlihat bodoh, tetapi aku belajar ikhlas dan harus berfikir realistis. dasar kamu cowo MISS universe kampus" ku julurkan lidahku ke dia dan ku beranjak lari kelapangan
"heiii!! kau ini benar-benar awas ya" dia pun beranjak dari tempat dan mengejarku. di tengah-tengah lapangan kami bercanda, tertawa lepas dan saling kelitik-kelitikkan.

di hatiku berkata
"tuhan, Leon adalah pria yang sangat baik. aku berharap suatu saat engkau bisa memberikan wanita yang baik untuknya dan terima kasih tuhan karna engkau mengirimkan aku seorang teman seperti Leon yang bisa membuatku sedikit bisa tertawa dengan lepas. walau pun, hanya sesaat namun aku yakin di balik awan yang gelap pasti terselip cahaya yang indah nantinya"

Leon berkata dalam hati
"tuhan, jika aku boleh meminta untuk saat ini, aku ingin waktu berhenti di sini karena aku ingin selalu melihat dirinya seseorang yang aku sayangi selalu bahagia dan tertawa lepas seperti saat ini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar